Posts

(Day 2) Cerita Tentang Orang Tua

Image
Cerita tentang Orang Tua #day2ran imenulis # ranimenulis Bapak dan Mamaku itu asli Karo yang merantau ke Bandung. Disanalah mereka bertemu dan menetap sampai semua anaknya lahir di Bandung. Bapak itu anak terakhir dan laki-laki satu-satunya. Nenekku dulu selalu dibully karena anaknya 4 perempuan semua. Makanya begitu yang ke-5 lahir laki-laki diberi nama Untung. Untunglah ada penerus marga. Sebagai anak bungsu dan laki-laki satu-satunya, tentu saja beliau itu "raja". Aku ingat kalau dirumah,bapak akan duduk nonton tv sementara mama mengangkat air dari sumur untuk mandi bapak. Lalu membuatkan kopi, mengambilkan makan. Semua harus dilayani. Bapakku guru matematika dan terkenal killer. Guru paling ditakuti di SMP itu ya Bapakku itu. Bapak itu galak. Tegas. Pas masih TK, pulang sekolah aku menunggu bapak selesai mengajar. Karena bosan aku masuk kelasnya untuk minta kertas gambar. Aku ingat sekali aku diseret keluar kelas dan dipukul didepan pintu kelas. Setiap bapak pulang keruma

(Day 1) 30 HAL YANG ORANG LAIN TIDAK KETAHUI TENTANG SAYA

Image
#Day1 Ranimenulis #Ranimenulis 1. Sering disebut peramal cuaca. Kalau bangun tidur sakit kepala, pasti hari itu hujan, minimal mendung. 2. Pas kecil mimpinya suka dipasang jadi nomer togel. 3. Teman dekatnya pas SD 2 orang. Pas SMP duduk sebangku dengan 1 orang yg sama selama 3 thn. Sekarang teman yang suka curhat banyak, tapi yang saya curhatin cuma 1 orang. Terlihat extrovert. Aslinya introvert. 4. Sering nyasar. Bahkan dulu pas sekolah, pulang kerumah sendiri saja nyasar. 5. Ceroboh, sering tersandung kaki sendiri. Lebam itu biasa. 6. Kalau lagi lelah, suka linglung. Pake sampo di badan. Sabun di rambut. Paling ngaco adalah pakai Lactacyd di muka dan pencuci muka dipakai jadi pasta gigi. 7. Pelupa. Sering disapa orang, diladenin bisa haha hihi ngobrol. Setelah itu, saya bingung itu tadi siapa. Pernah ternyata itu tetangga rumah. Tapi saya gak ingat blas. Sering beli barang yang sama beberapa kali. 8. Bekas luka ditubuh yang masih terlihat ada 4, bekas pukulan kayu pas kecil, bekas d

To Heal is To Accept

Image
Dear, My Self.. To Heal is to accept. Kamu harus belajar untuk menerima bahwa tidak semua yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan. Tidak semua yang kamu harapkan, akan kamu dapatkan. Menerima kekecewaan dan mengakuinya bahwa ya kamu merasa kecewa. Menerima kekalahan dan mengakui bahwa kamu memang tidak bisa mendapatkannya. Menerima kegagalan dan mengakui bahwa kamu tidak bisa meraihnya. Tidak berarti kamu buruk Tidak berarti kamu jelek Tidak berarti kamu itu tidak berharga Karena kamu harus ingat, kamu tetap berharga. Kamu tetap baik. Kamu itu cukup. Dear, Rani.. Tetap ingat bahwa tidak ada yang bisa merendahkanmu. Kamu adalah kamu. Kamu yang tahu sebagaimana potensimu. Kamu yang tahu kelebihan dan kekuranganmu. Jika ada yang tidak bisa melihat dirimu sebaik kamu, maka jangan hiraukan. Dia tidak pantas untuk kamu gubris. Karena dia tidak mengenalmu. Keep gorgeous! Semangat! #selftalk

It’s Okay To Not Be Okay

Image
  Sometimes it’s okay to not be okay It’s okey to show your weakness, your tears, your desperate Beberapa waktu lalu, aku ikut seminar online mengenai emosi. Ini bukan bicara mengenai emosi amarah saja, tapi berbagai jenis emosi. Bahwa emosi yang dipendam (tidak dikeluarkan) suatu saat akan “memanifestasikan” dirinya ke fisik (penyakit atau alergi). Pas ikut itu, aku gak merasa apaaa gitu. Kondisi sehat kok, sehari-hari berjalan yaaa gitu aja. Sesekali seperti terburu-buru mengejar waktu, mengoceh biar anak-anak bergerak cepat, ya tapi berlalu begitu aja. Besoknya melakukan rutinitas yang sama. Gak ada emosi meluap-luap atau psikosomatis yang muncul. Biasanya kalau lagi “down” suka muncul psikosomatis seperti jantung berdebar, sesak nafas, tremor. Ini gak. Jadi aku merasa aku baik-baik saja. Sampai aku merasa mukaku mulai jerawatan, muka beruntusan, jerawatnya pun bukan jerawat karena muka kotor, tapi jerawat kecil-kecil kasar dan kering. Kadang badan juga mulai bintik merah dan gatal

Sibling Rivalry

Image
Diantara bertiga, yang paling suka debat dari dulu itu els. Kalau dia sudah merasa benar, mau kita bilang apapun, ada aja jawabannya. Ngeyel. Jaman dia masih piyik usia sekitar 4 thn, Allen umur 2.5thn. Allen belom paham mengenai konsep kepemilikan. Masih suka tantrum. Dia belum bisa paham emosinya, yg dia tau apa2 nangis aja. (Kayak thal skrg lah ni, kadang pikasebeleun wkwkwkwk). Mereka masih suka banget berantem gak jelas. Kebanyakan ya rebutan. Dan Els itu lagi seneng2nya liat Allen nangis. Iseng. Dulu responku adalah kebanyakan seperti ini, langsung melihat ke arah yang salah dan bertanya "kamu kenapa bikin gitu?" Yang mana biasanya dibantah dengan alasan "dia yg duluan nakal" Ego mereka masih sama2 tinggi. Gak ada yang merasa salah. Gak ada yang mau minta maaf. Kalaupun minta maaf akhirnya lebih karena takut aku marah  πŸ˜… Lalu suatu waktu dia bilang "kenapa sih kakak terus disalahin" padahal dia itu cuma disalahin pas dia yg salah, kala

Pernikahan dan komitmen

Image
Tulisan terakhir di tahun 2019. Aku mau cerita dikit. Gak ini bukan curhat. Bukan juga untuk apa ya bahasanya,umm buka dapur rumah tangga. Gak. Ini aku cuma mau share. Aku setting cerita ini private juga friend only. Meski untuk sebagian orang cerita2ku itu "apaan sih" tapi percaya gak kalau ada juga yg merasa ceritaku itu "berguna" πŸ™ˆ ambillah yg bagusnya yak. Cuma ini cerita agak panjang. So silahkan skip kalau lagi males baca panjang. Jadi besok itu aku kan wedding anniversary ya. Iya aku tuh menikah pas tahun baru. Dulu ngejar angka cantik. 1 Januari 2011 ( 1.1.11) dan biar gampang diingat.  πŸ˜‚ Pacaran 2.5 thn. Menikah 9 tahun. Baru sebentar. Jauh lah kalau dibanding sama yg udah belasan tahun atau puluhan tahun. Kebanyakan masa pacaran dan nikah kami ini ya LDR. Pacaran ketemu seminggu sekali (asrama kan). Nikah juga ya sama aja. Tahun ini kami emang menghadapi banyak hal lah. Dia di kerjaannya (training, tuntutan finansial yg berkurang jauh dll).

Bangku Pojok Sekolah

Image
Pic from google “Hei, kamu gak ke sekolah hari ini?” Nada mengetik sebuah pesan di gawainya “gak. lagi ada keperluan. maaf ya” sebuah pesan balasan muncul Nada mendesah, kecewa “Oh, Oke. See you next week ya”  sebuah balasan langsung muncul kembali “oke”  Nada menghela nafas panjang. Sekolahan hari ini jadi terasa begitu membosankan.  Ia mulai membuka facebook, menghalau perasaan aneh yang muncul menyelinap di hatinya.  Apa ini? Rindukah? Rindu yang tak seharusnya ada. Bagaimana ia bisa merindukan lelaki lain selain suaminya?  “Ahh bel sekolah hari ini terasa panjang sekali” gumam Nada dalam hati sembari melihat jamnya. ————————————————————— 4 bulan lalu pertemuan Nada dengan Rio. Seorang lelaki usia pertengahan, sederhana, bukan tipe lelaki yang akan membuatmu berpaling atau memperhatikan ketampanannya. Biasa saja. Terlalu biasa. Rio sedang duduk di pojok bangku sekolah itu, sendirian asik melihat gawainya. Tapi hanya ada satu tempat duduk tersisa, di