Posts

Hai,Me

 Hai,Me.. Lama tidak ngobrol. Setahun kah? Dua tahun? Atau lebih? Rasanya aku tidak bisa mengingat kapan terakhir aku menyapamu. Apa kabarmu? Dunia sepertinya belum berpihak pada kita ya. Semua masih terasa berat, terasa tidak adil. Kita sudah berusaha melakukan semua yang terbaik, berusaha tidak merepotkan orang lain, berusaha berbuat yang benar, tapi sepertinya kita masih tetap menjadi pihak yang apes, pihak yang dirugikan, yang diperlakukan tidak adil. Rasanya aku ingin berteriak kepada Tuhan. Hai, Tuhan aku tau semua ini seharusnya tidak melebihi kekuatanku, tapi terkadang aku merasa ini sudah terlalu lama. Perlu berapa lama lagi aku disini? Sudah 3 thn aku kehilangan diriku. Aku tidak mengenal diriku lagi. Diriku yang sekarang tampak seperti bukan aku. Kemana semua sukacita yang dulu mudah kutemui? Kemana semua rasa syukur yang dulu mudah datang meski dalam hal terkecil sekalipun? dan sekarang aku spechless. Sebentar... aku mau menangis Anything worth holding on to - Cynthya Erivo

Mati Rasa Part 3

Image
Setelah membuat refleksi mengenai perasaan kita di part 2 , kita bisa mulai untuk selalu membuat refleksi tersebut secara rutin.   Jangan pernah berhenti untuk menuliskan jurnal harian tentang apa yang kita rasakan hari itu, kejadian apa yang berkesan pada hari itu. Bagaimana kita bereaksi.   Kita juga bisa mulai mendengarkan cerita orang lain. Bisa melalui mengobrol, menonton film yang sarat akan moral dan emosi. Saat kita mulai mendengarkan orang lain, perasaan kita akan mulai bertumbuh dan berespon.    Hal lain yang bisa kita lakukan dan terutama adalah self care. Berikan waktu khusus untuk merawat mental kita. Bukan hanya memberi waktu untuk mendengarkan musik atau menonton televisi saja, tapi coba luangkan waktu 30 menit untuk duduk terdiam tanpa melakukan atau mendengarkan apapun dan refleksi.   * apa yang terjadi saat aku merasaan suatu perasaan? * apakah aku bisa mengingat detail kejadiannya? * bagaimana keadaan cuaca saat itu? * apakah itu hanya satu kejadian atau ada rangkaia

Mati Rasa (Part 2)

Image
Mati Rasa Part 2 Seperti yang aku tulis di awal disini , memang melegakan saat kita turn off feelings. Kita tidak perlu menangis sedih, tidak perlu merasa tersakiti, tidak perlu merasakan marah, iya itu bukan hal bagus, tapi aku tidak mau merasakan perasaan-perasaan itu lagi.   Tapi terkadang kita lupa perasaan-perasaan itulah yang menggerakkan hidup kita. Itulah yang membuat kita merasa  “hidup”. Saat perasaan itu hilang, gairah kita untuk hidup pun ikut menghilang.   Hal pertama yang kita lakukan saat kita menyadari bahwa kita mulai mati rasa adalah refleksi. Meskipun menyakitkan, kita belajar mengingat kapan awal mula kita mulai mematikan perasaan kita. Apakah ada suatu trauma atau kejadian yang sangat membekas yang terjadi? Uraikan perasaan yang terjadi, apakah itu sedih? Senang bisa diuraikan menjadi frustasi, berduka, merasa putus asa, atau yang lain. Lalu apa penyebab perasaan itu? Kenapa kita merasakan itu? Kesadaran akan apa yang kita rasakan itu hal yang penting. Dari situ ki

Mati Rasa (Part 1)

Image
Rasanya sudah cukup lama (mungkin beberapa tahun) aku pernah berkata kepada suami  “kok aku kayak mati rasa ya”. Aku tidak bisa menjelaskan tepatnya seperti apa. Tapi semua terasa datar, kosong, hampa.   Awalnya kurasa apa aku depresi ya. Tapi depresi tidak seperti ini. Depresi itu perasaan seperti tenggelam, putus asa, jatuh kebawah tanpa ada kekuatan untuk bangkit, mumet, semrawut. Beda dengan yang kurasakan. Ini rasanya tenang, senyap, kosong, seperti saat sedang kondisi tidur tapi mata terbuka, apa sih melamun? Melamun tapi tidak memikirkan apapun.   Sesungguhnya aku tidak tau aku mengalami apa. Dibilang stres kok ya aku kalem, depresi jelas bukan. Tapi ada perasaan kosong dan hampa. Pernah aku mencoba mencari passion, apa lah yang mau kukerjakan, tapi tidak ada yang bisa menggugah aku untuk melakukannya. Dan aku mulai mempertanyakan aku hidup untuk apa sih. Kok semua rasanya males kukerjakan.   Semacam mager tapi akut. Oke ini bukan situasi yang terlihat urgent, sampai ketika aku

Life never stops teaching, so you should never stop learning

Image
Wahai orang yang kucintai, tanpa musim dingin, takkan ada pelukan hangat yang membuat hubungan kita menjadi lebih dalam (Terjemahan Penggalan syair Park Nohae "Winter Love") ----------------------------------------- Kemaren aku sedang membaca buku berjudul "Ketika Aku tak tahu apa yang kuinginkan" (Jeon Seunghwan), dan menemukan penggalan syair ini, seketika air mataku mengalir. Ya itu mengenai "cinta" tapi insight yang kudapat jauh lebih dari itu. Hari itu (kemaren) beras dan air galon habis. Uang yang tersisa tinggal 12rb. Seharian itu aku sudah berjualan, mencoba menagih customer yang belum membayar, bahkan untuk barang yang hanya senilai 20rb dan masih dikeep pun kutanya apa bisa ditransfer dulu jika belum mau dikirim. Tidak lupa diselipi kata maaf karena menagih, sungguh kalau tidak terdesak seperti ini, kadang barang keep-an itu aku tidak tagih. Karena biasa kutagih saat mau pengiriman.  Ada balasan "Nanti ya akhir bulan? Aku c

Julid atau Insecurity?

Image
  Allen ngambek karena Thalia nonton doraemon, padahal dia lagi PJJ. "Allen kan jadi tertarik pengen nonton doraemon. Ia matiin dong tv nya" Pembelaan Thal "Ia kan udah bikin suaranya kecil, lagian kan Allen dikamar. Ia kan diluar. Ini udah kecil banget suaranya" "Allen, Ia udah menghargai kamu loh, dia udah kecilin suaranya. Kamu yg harus tutup telinga, dan kendalikan pikiranmu fokus sama pelajaranmu. Ia nonton, ya kamu gak bisa ngatur dia untuk gak nonton. Terserah Ia. Dia kan ga sekolah. Kamu yg kendalikan, tutup telingamu pake headset, tutup pintunya biar kamu gak liat tv. Kan mama udah ajarin, kalau kamu dengar sesuatu yang tidak bikin kamu jadi lebih baik, kamu yg tutup telinga. Kamu gak bisa ngubah atau maksa orang lain. Kamu yg kendalikan dirimu." . Tapi kupikir juga banyak orang dewasa yang masih kayak gini. Meminta orang lain yang memahami dan mengikuti dia. Posting beli barang, dikomen "hidup hemat dong, ingat sedekah" , posting soal k

(Review) 4 Seri Carote

Image
 Review Carote Ini 4 frypan Carote beda seri. Beda ukuran juga.  * Hitam seri essential (kanan atas) Ini seri paling basic dari Carote. Jadi Carote itu kan suka mengeluarkan seri season gitu. Yang kalau udah habis ya udah gak keluar lagi. Nah kalau essential ini seri yg selalu ada. Bahan granite, tebal, mantap, paling tangguh sih dibanding seri lain. Yaahhh paling berat juga 😂 * Hijau seri terra (kiri atas) Ini bahan granite mirip seri essential, cumaaa ada motifnya dibagian bawah dan dia berwarna. Bedanya itu doang sih * (Yg tidak lagi) putih seri cosy (kiri bawah) Cosy ini bahan marble. Marble tu beti lah sama granite. Cuma Marble lebih ringan. Dia serinya berwarna jg. Cuma yaaaa cepet banget kotor dan itu gak hilang! Kalau di bagian stainless bawahnya sih bisa hilang pake pembersih wajan yg pernah kureview itu. Tapi bagian body (yg berwarna itu) udah nyoba berbagai pembersih kagak hilang 😅 bener-bener merusak estetika 🤣 sebel aku liatnya. Jadi pengen ganti 😂😂 salah banget beli