(Day 15) Yang Disesalkan



#Day15ranimenulis

#ranimenulis


Judul yang berat. Hahahaha..

Apa ya yang kusesalkan?

Menyesal itu karena salah langkah kan ya? Kurasa aku banyak sih melakukan salah langkah. Kayaknya ya. Buatku ya banyak.

Tapi aku kok gak bisa mikir penyesalan, karena meskipun salah langkah, begitu aku sadar aku salah, aku langsung balik arah dan biasanya akhirnya bisa diperbaiki. Yah setidaknya meski gak bisa diperbaiki, tapi ada yang aku syukuri. Ada pelajaran yang aku ambil disitu. Itu yang buat aku hampir gak menyesal dengan apapun langkah yang kuambil.

Atau terkadang aku kira aku salah, tapi ternyata ya itu emang jalan yang harus kutempuh (mungkin).

Hmmm coba ya keputusan-keputusan besar apa yang kuambil?

* Kuliah kedinasan langsung PNS, tapi kemudian resign

orang lain berpikir, ngapain kuliah kalau gitu, ngapain masuk PNS kalau emang ujungnya resign? Tapi kalau aku ga kuliah disitu, aku ga ketemu sama suami Hahaha.. Kalau gak kuliah disitu mungkin aku gak bakal kuliah dan cuma berakhir kerja dimana kek gitu dengan ijazah SMA karena gak ada biaya kuliah.

* Menikah muda

eh menikah usia 24 itu muda gak sih? Dulu pas nikah, banyak banget yang bilang aku masih terlalu muda. Mana suami pas nikah masih usia 23 thn. Sebenernya aku lebih "takut" suami yang menyesal sih nikah muda wkwkwkwk. Secara dulu tu ya kita menikah karena emang biar aku pindah penempatan kerja. Kalau bukan karena ada alasan "urgent" mungkin gak cepat-cepat nikah. Karena dulu targetnya ya masih 2 tahun kemudian. 

"Takut" kalau suami mikir kalau gak nikah muda, mungkin masih banyak ketemu orang lain ya, masih banyak pilihan lain yang lebih menarik, pergaulannya tidak terbatas. Iya dong, wajar kan pemikiran itu. Aku sampe pernah beneran nanya, tapi dijawabnya "aku gak pernah menyesal dengan keputusan yang aku ambil"

Aku juga gak menyesal sih, bayangan soal orang lain selain dia itu gak kepikiran juga. Soalnya aku tuh dulu punya target pengen selesai punya anak usia 30. Jadi nanti usia 35 aku udah gak momong balita, bisa mulai fokus perawatan hahaha. Mengingat kalau usia pensiun juga pengennya anak-anak sudah selesai kuliah. 

Mungkin ada ding penyesalan, lebih ke arah finance. Cuma ini tuh masalahnya bukan cuma di aku kan, ini tuh urusan berdua. Pengaturan keuangan keluarga. Kalau dibilang penyesalan, menyesalnya lebih karena "kok aku gak bisa tegas soal keuangan ya, harusnya aku bisa kok ngerem pengeluaran yang gak begitu penting itu." Cuma piye jal, aku tuh bukan pihak yang mencari penghasilan jadi cuma bisa kasih usul soal pengeluaran, gak bisa ambil keputusan kan. Itu sih.

Lainnya aku tak terpikir soal penyesalan itu. Aku rasa semua akhirnya berubah menjadi baik. Semua yang salah itu pada akhirnya Tuhan ubah jadi kebaikan. Beberapa jadi pelajaran berharga, jadi no regrets. 

---------------------------------------------------------- 

~ Writing is Healing


sebenarnya ini adalah challenge di salah satu grup komunitas. Karena saya tidak berhasil menyelesaikan challengenya, tapi saya rasa ini suatu hal yang bagus untuk dikerjakan.
Maka, saya akan memulai challenge ini di blog.


Harapannya apa ya.. saya ingin ini menjadi tumpahan inspirasi dan bagian dari aktualisasi diri saya. 


Comments

Postingan terpopuler

Mesin Jahit Portable Mini S2 bermasalah? Perbaiki sendiri yuk

Resign dari PNS

[Review] Laneige Water Bank series ~ Trial Kit