Liburan (Rempong) Bersama Tiga Balita ~ Itinerary Bali 5D 4N (Hari 4 dan 5)

Hari Keempat 


Tadinya di hari keempat ini kami mau ke Bali Safari dan Marine Park, tapi ternyata disana itu mobil tidak bisa masuk dan harus berjalan kaki atau naik mobil keliling yang disediakan. Dan tampaknya wahananya tidak sebesar Taman Safari Bogor. Jadi kami skip saja.

Itinerary hari keempat :
- Monkey Forest
- Makan siang di Bebek Bengil
- Goa Gajah
- Pasar Seni Sukawati

1. Monkey Forest

Monkey Forest terletak di wilayah Ubud. Dari Kuta sekitar 2 jam perjalanan. Di ubud sendiri banyak wisata menarik seperti air terjun, museum seni, Tirta Empul dll tapi tampaknya tidak cocok untuk membawa anak-anak. Tiket masuk Monkey Forest termasuk lebih mahal dibanding objek wisata lain untuk dewasa 50.000 IDR dan anak-anak 40.000 IDR. Dari mulai pintu masuk sudah tampak beberapa monyet berkeliaran. Ada tanda papan peringatan untuk tidak memandang langsung mata monyet mungkin untuk menghindari monyet merasa terancam dan menjadi marah. Selama berkeliling kami tidak terlalu dekat-dekat juga dan hanya bertemu dengan sepasang monyet yang sedang bertengkar tapi langsung dilerai oleh pawangnya. Ada 1 monyet yang sedang menyusui dan marah karena turis yang terlalu dekat. Mungkin takut anaknya akan diambil. 














2. Makan Siang di Bebek Bengil

Tadinya mau makan di Bebek Tepi Sawah tapi karena sudah keburu lapar dan jarak yang terdekat adalah bebek bengil jadi kami kesana. Katanya sih rasanya sama saja. Makanan disini enak. Ayam dan Bebeknya empuk dan anak-anak makan dengan lahap. tempatnya nyaman banget. Selesai makan, ternyata hujan, dan kami malas ke Goa Gajah. 😂 Anak-anak tampak mengantuk jadi kami putuskan untuk kembali saja. 






3. Erlangga II

Pasar Seni Sukawati ada didaerah Ubud. Kalau kamu pintar menawar bisa kesitu. Tapi berhubung saya kalau beli barang jarang banget menawar tampaknya tempat itu kurang pas. Selain itu saya tidak tahu harga pasaran barang di Bali. Jadi kami putuskan untuk mampir ke Erlangga (Pusat oleh-oleh di Denpasar). Pusat oleh-oleh di Bali yang terkenal ada Krisna dan Erlangga. Harga di kedua tempat itu fix jadi kita tidak perlu repot lagi menawar. Rekomendasi teman sebaiknya ke Erlangga II karena varians barangnya lebih banyak dibanding Krisna dan tidak terlalu penuh seperti Krisna. Pertimbangan lain juga Erlangga ini searah jalan pulang ke hotel. Erlangga ada Erlangga I dan II. Kami ke Erlangga II yang lebih besar. Disitu banyak sekali barang-barang mulai dari baju, makanan, pernak pernik, lukisan, pajangan dan lain-lain. Anak-anak mengambil kalung-kalung etnik yang harganya 12.000 IDR saja. Murah ya.. 



Kami gak lama disana karena si sulung seperti biasa mengeluh pusing karena cuaca panas. Saya oles Lavender langsung baikan tapi tampaknya kami sudahi saja. Jadi kami kembali ke hotel dan beristirahat. Tampaknya dihari terakhir si sulung mulai drop mungkin karena cuaca panas dan dia agak malas minum banyak. Badannya mulai hangat dan mengeluh lehernya sakit. Oow.. tampaknya mau radang. Untung sudah mau pulang. Makan malam kami memesan Go-Food (lagi).

Hari Kelima

Untuk hari kelima ini tidak ada agenda apa-apa karena pesawat kami sudah berangkat pagi-pagi. Kami bangun sarapan dan langsung menuju bandara. Maksudnya biar sampai rumah masih ada waktu untuk beres-beres rumah dari debu dan masukkan baju ke laundry. 😊

Dan selesai sudah petualangan kami di Bali. Anak-anak aman. Hanya si sulung yang pulang dengan badan agak hangat. Tapi memang dia paling tidak kuat dengan panas sama kayak emaknya. Pulang-pulang tas kami tidak bertambah banyak. Hanya tas oleh-oleh yang tadinya terlipat jadi terbuka untuk diisi barang-barang yang dibeli disana beserta pakaian kotor. Ntah kenapa pakaian itu kalau bersih memakan volume lebih sedikit dibanding pakaian kotor hahahaa..



Jadi tidak perlu takut untuk membawa anak-anak travelling jauh. Asal semua perlengkapan mereka dibawa. Saya bawa termometer, untuk obat-obatan yang sekiranya perlu resep dokter saya bawa dari rumah. Seperti obat batuk anak, obat pilek yang membutuhkan resep dokter. Untuk obat biasa seperti obat demam saya tidak bawa. Yang paling penting saya bawa segala jenis essential oil yang jelas hampir terpakai semua. Setiap malam saya oles kaki dan perut mereka dengan thieves  untuk imun dan digize agar tidak masuk angin. Lavender selalu terpakai saat sakit kepala dan agar mereka tidur nyenyak. dan lain-lain. Tidak lupa madu dan propolis setiap malam.



Mudah-mudahan selanjutnya bisa bawa anak-anak ke luar negeri. Menciptakan kenangan  indah dan petualangan untuk mereka.

Selamat berlibur yaaa..



Comments

Postingan terpopuler

Mesin Jahit Portable Mini S2 bermasalah? Perbaiki sendiri yuk

Resign dari PNS

[Review] Laneige Water Bank series ~ Trial Kit